Prabowo-Hatta dinilai banyak tiru gagasan Jokowi-JK






Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti menilai pasangan nomor urut 1 yakni Prabowo-Hatta kurang kreatif dalam melakukan terobosan-terobosan menjelang pilpres. Menurut Ray, kubu Prabowo-Hatta banyak mengekor ke pasangan Jokowi-JK meskipun awalnya mereka justru mengkritisinya.

"Senang mengkritik gaya blusukan, tapi sekarang gaya kampanye HR (Hatta Rajasa) terlihat banyak memakai blusukan. Tak terkecuali soal penggalangan dana kampanye. Awalnya mereka kritik dengan keras tapi sekarang tanpa argumen yang jelas mereka mengikutinya," kata Ray kepada wartawan di Jakarta, Sabtu

Tentu saja, lanjut Ray, kritik mereka atas upaya penggalangan dana itu justru yang bermasalah. Sebab, apa yang dilakukan pasangan Jokowi-JK adalah sesuatu yang layak diapresiasi.

Ray menegaskan, penggalangan dana selama dilakukan secara transparan dan dipergunakan semata-mata untuk kepentingan dana kampanye adalah sesuatu yang positif. Itu artinya pasangan nomor urut 2 yakni Jokowi-JK selangkah lebih maju.

"Dengan begitu, dana kampanye tidak lagi datang secara tiba-tiba, bertumpuk pada satu dua donatur besar, atau dari para kader yang diminta dengan mematok sumbangan tertentu, tapi langsung melibatkan masyarakat," jelasnya.

Menurut Ray, setidaknya ada tiga hal positif di sini. Pertama, ikut melibatkan masyarakat untuk bersama-sama membiayai calon pemimpin mereka. Dengan begitu, masyarakat bukan sekadar penonton, tapi juga dapat lebih interaktif dengan capres mereka melalui sumbangan-sumbangan yang mereka berikan. Kedua, kata dia, menjauhkan capres dari masuknya bandar-bandar gelap dana kampanye.

"Dengan begitu, pertanggungjawaban sang capres jika terpilih tidak hanya kepada segelintir cukong, tapi juga kepada masyarakat yang bukan saja telah memilihnya, tapi juga sekaligus membiayai dana kampanyenya," terangnya.

Ketiga, lanjut Ray, mengukur sejauh apa penerimaan masyarakat terhadap sang capres sendiri. Jika terkumpul sekian banyak dana dengan sekian juta penyumbang, dapat dipastikan mereka semua adalah bakal pemilih sang capres. Karena tentu saja mereka yang sudah menyumbang akan memilih calon yang mereka sumbang. Dengan begitu, ada ikatan yang kuat antara pemilih dan yang dipilih.

"Inilah sisi-sisi positif itu. Bukan saja berguna bagi sang capres, tapi amat sangat berguna bagi pembangunan demokrasi kita, dan khususnya pemilu yang partisipatif. Ini mestinya harus didorong terus menerus dan menjadi bagian budaya pemilu demokratis kita," jelas Ray.

"Dengan segala kelebihan kegiatan ini, maka menjadi aneh jika tidak dicontoh. Dan lebih aneh lagi kalau malah jadi bahan olok-olokan. Mungkin mereka menganggap pemilu kita masih di era orba (Orde Baru)," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, pasangan Jokowi-JK lebih dulu membuka tiga rekening sebagai partisipasi masyarakat. Namun, kemudian meniru Tim Kampanye Nasional (Timkamnas) Prabowo-Hatta membentuk Komite Dana Aspirasi Indonesia Bangkit yang bertujuan untuk memenangkan Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Hatta Rajasa. Mereka ikut mengumpulkan sumbangan dari masyarakat.

"Dasar pertimbangannya, untuk membantu pemenangan timkamnas perlu dibentuk komite yang memfokuskan kegiatan pada pengumpulan dana masyarakat secara gotong royong," kata Direktur Komunikasi dan Media Timkamnas Prabowo-Hatta, Budi Purnomo Karjodihardjo di Jakarta, Jumat
Mas Hendra

Author :

Terimakasih, telah membaca artikel mengenai Prabowo-Hatta dinilai banyak tiru gagasan Jokowi-JK. Semoga artikel tersebut bermanfaat untuk Anda. Mohon untuk memberikan 1+ pada , 1 Like pada Facebook, dan 1 Follow pada Twitter. Jika ada pertanyaan atau kritik dan saran silahkan tulis pada kotak komentar yang sudah disediakan.
Share Artikel

Belum ada komentar untuk "Prabowo-Hatta dinilai banyak tiru gagasan Jokowi-JK"

Posting Komentar

Teman.

Back to Top